BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)

DEFINISI

 

  • Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah berat badannya saat ini kelahirannya kurang dari 2500gram sampai dengan 2499gram (FKUI hal 1051)
  • Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah berat kurang dari 2500gram
  • Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah berat badan bayi yang baru lahir tidak sesuai dengan usia kehamilan. Misalnya bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500gram pada kehamilan 38 mingggu keatas.
  • Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah suatu istilah yang dipakai bagi bayi prematuratau low birt weight. Hal ini dikarenakan tidak semua bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram bukan  bayi prematur.(WHO 1961)

2.  KLASIFIKASI

 

Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dapat digolongkan sebagai berikut:

a)     Prematuritas  murni adalah masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan, disebut BBLR bila berat lahir  antara 1501-2499 gram.

b)     Dismaturitas adalah Bayi lahir dengan berat badan kurang dari seharusnya untuk masa gestasi itu berarti mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilanny. BBL sangat rendah bila berat badan  kurang dari 1500gram.

Klasifikasi bayi baru lahir yaitu:

a)     Bayi kurang bulan  (prematur): bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari)

b)     Bayi cukup bulan atau aterm: bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37 minggu sampai 42 minggu (259-293 hari)

c)     Bayi lebih bulan atau post date: bayi dengan masa kehamilan mulai dari 42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih)

Klasifikasi bayi baru lahir rendah yaitu:

a)     BBLR: Bayi dengan berat badan lahir 1500-2500 gram

b)     BBLSR: Bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram

c)     BBLBR: Bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1000 gram

  1. ETIOLOGI

 

BBLR dapat disebabkan oleh beberapa factor diantaranya yaitu

  1. Factor ibu
  1. gizi saat hamil yang kurang
  2. umur kurang dari 20 tahun dan diatas 30 tahun
  3. jarak hamil dan bersalin yang terlalu dekat
  4. penyakit menahun ibu seperti hipertensi dan jantung
  5. perokok dan pekerja yang terlalu berat
    1. kehamilan ganda
    2. perarahan antepartum
    3. plasenta previa
    4. cacat bawaan
    5. infeksi dalam rahim
  1. Factor kehamilan
  1. Factor janin
  1. Factor lain-lain (nutrisi, perokok, peminum alcohol, social ekonomi).

 

  1. GAMBARAN  KLINIK

Karakteristik dari bayi pretem yaitu:

  1. Keadaan umum bayi lemah
  2. berat badan lahir kurang dari 2500 gram
  3. PB kurang dari 45 cm

LD kurang dari 30 cm

LK kurang dari 33 cm

Lila kurang dari 9 cm

  1. Usia kehamilan kurang dari 37 minggu
  2. Kepala relative lebih besar, rambut lanugo banyak, batas antara kepala dan dahi jelas
  3. Rambut tipis dan halus, tulang rawan belum sempurna
  4. Kulit tipis transparan, lemak subkutan sedikit
  5. Otot hipotonik lemah, pernafasan tidak teratur dapat terjadi apnea, putting susu belum terbentuk sempurna
  6. Pernafasan sekitar 45 sampai dengan 50 x /menit
  7. Ekstremitas paha abduksi, sendi lutut atau kaki fleksi sampai lurus
  1. DIAGNOSIS  DAN  GEJALA  KLINIS

 

Diagnisis dan gejala klinik:

  1. sebelum bayi lahir
    1. pada anamnese sering ditemui adanya riwayat abortus, partus prematuritas dan lahir mati
    2. pertambahan beratbadan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya
    3. pembesaran uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan
    4. pergerakan janin yang pertama (quickning) terjadi agak lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut.
  2. setelah bayi lahir
    1. Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterine secara klasik seperti bayi yang kelaparan. Tanda-tanda bayi ini adalah tengkorak kepala keras, gerakan bayi terbaatas, verniks kaseosaa sedikit atau tidak ada, kulit kering tipis berlipat-lipat.
    2. Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu verniks kaseosa ada. Jaringan lemak bawah kulit sedikit, tulang tengkorak lunak dan mudah bergerak, abdomen buncit, tali pusat tebal dan segar, menangis lemah, kulit tipis, merah dan transparan.
    3. Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya karena itu sangat peka terhadap gangguan pernafasan, infeksi, trauma kelahiran, hipotermi, dan sebagainya. Pada bayi kecil untuk masa kehamilan alat-alat dalam tubuh lebih berkembang di bandingkan dengan bayi premature berat nadan sama, karena hal itu akan mudah hidup di luar rahim, namun tetap lebih peka terhadap infeksi dan hipotermi di bandingkan matur dengan berat badan normal.
  1. KOMPLIKASI

 

Beberapa penyakit yang berhubungan dengan premature:

  1.  Syndrome gangguan nafas idiopatik

Kesulitan bernafas yang sering ditemukan pada bayi dismatur keadaan hipoksia intra uteri akan mengakitbatkan janin mengadakan gasping dalam uterus akibat cairan yang mengandung mekonium yang lengket masuk ke dalam paru janin.

  1. Asfiksia neonatorum

Keadaan bayi yang tida dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat menurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Ini di sebabkan bayi tidak menangis keras (lemah), batuk dan reflek menelan yang lemah.

  1. Hiperbilirubinemia

Karena fungsi hati pada bayi dismatur belum matang dan hipotermia.

  1. Hipoglikemia

Di sebabkan oleh persediaan glikogen hati yang saangat rendah di bawah 30 gr% dengan gejala Apatis, Anoreksia, Apnea, Sianosis, Kejang, Kaku, Keringat dingin, Kulit yang lembab.

7.  PENATALAKSANAN

(Menurut buku synopsis obstretri, Rustam Mochtar 1998) yang perlu di perhatikan adalah pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan, dan siap sedia dengan tabung oksigen. Pada bayi premature makin pendek masa kehamilan, makin sulit dan banyak persoalan yang akan di hadapi dan makin tinggi angka kematian perinatal yang di sebabkan oleh gangguan pernafasan, infeksi, cacat bawaan dan trauma pada anak.

  1. Pengaturan  suhu

Bayi dimasukkan  dalam incubator. Bila bayi di rawat dalam incubator, maka suhu untuk bayi dengan dengan berat badan kurang dari 2 kg adalah 350 C dan untuk bayi dengan berat badan 2 – 2,5 kg adalah 340C, agar dia dapat mempertahankan suhu tubuh sekitar 370C kelembaban incubator 50-60 %. Pada bayi premature mudah dan cepat sekali menderita hipotermi bila berada di lingkungan yang dingin. Kehilangan panas di sebabkan oleh permukaan tubuh bayi yang relative lebih luas bila di bandingkan dengan berat badannya.

  1. Makanan

Makanan bayi premature reflek hisap , telan dan batuk belum sempurna,kapasitas lambung masih sedikit, kebutuhan protein 3-5 gr per hari dan tinggi kalori 110 kalori per kg berat badan per hari. Pmberian minum di mulai saat bayi berumur 3 jam. Jumlah cairan yang di berikan pertama kali adalah 1-5 ml per jam dan jumlahnya dapaat di tambah sedikit tiap 12 jam.

Air susu yang paling baik adalah ASI. Bil bayi belum dapat menyusui ASI dapat dipompa dan di masukkan dalam botol steril, bila reflek hisap lemah maka dapat di berikan per sonde tiap 2 jam sekali.

8.  DIAGNOSA

Bayi “ S “ usia  7  hari  dengan  berat badan  lahir  rendah (BBLR)

9.  INTERVENSI

  1. Lakukan pendekatan pada keluarga pasien

Rasional: Dengan adanya pendekatan akan tercipta kerjasama yang baik antara nakes dan keluarga, sehingga nekes dapat melakukan perawatan bayi dengan baik

  1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

Rasional: Pencegahan dini penularan penyakit dan terjadinya infeksi nosokomial

  1. Beri lingkungan yang hangat pada bayi

Rasional: Dengan adanya lingkungan yang hangat pada bayi dapat mencegah terjadinya kehilangan panas atau hipotermi.

  1. Berikan susu pendamping  atau ASI melalui speen oplos dextrose

Rasional: Pemenuhan kebutuhan nutrisi BBLR dan hipoglikemi.

  1. Lakukan perawatan tali pusat

Rasional: Upaya menghindari terjadinya infeksi karena transmisi penyakit melalui tali pusat

  1. Lakukan perawaatan personal hygiene

Rasional: Bagian tubuh yang lembab da kotor merupakan media yang mudah menjadi tempat hidup bakteri, kuman, juga membuat bayi tidak nyaman

  1. Observasi  TTV

Rasional: Sebagai parameter perkembangan kondisi dan deteksi dini adanya komplikasi maupun kelainan

  1. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

Rasional: Pemberian terapi lebih lanjut dan melaksanakan fungsi independent tenaga kesehatan

DAFTAR  PUSTAKA

  1. Rustam,Muchtar,dr. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC
  2. www.yahoo.com
  3. Sarwono. Ilmu Kebidanan. 2005
  4. Ida Bagus Gede Manuaba,Prof,dr  SPOG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC
By verdiane Dikirimkan di Healthy

Tinggalkan komentar